Posts

Showing posts from January, 2016

Mencicipi Martabak Teng GO!

Image
Martabak yang satu ini punya nama yang unik, Teng Go!, bagi pekerja kantoran istilah Teng Go! berarti, pulang ontime alias abis teng kita go haha Martabak beberapa waktu kebelakang ini memang semakin naik daun dan naik kelas, kenapa saya sebut demikian karena dulunya kita hanya tau martabak dengan satu merk saja TERANG BULAN  dan isiannya pun terbatas dengan kacang, stroberi, ketan hitam  dan coklat, namun seiring perkembangan zaman dan tuntutan kaum urban yang menginginkan cita rasa baru, martabak bertransformasi ke bentuk yang lebih baru, dengan rasa bermacam macam dan adonan yang tidak lagi hanya satu rasa, namun disisi lain harganya pun menjadi lumayan mahal untuk sekelas martabak. Ok, berkat panjangnya antrian di Martabak Teng Go ini, saya pun berniat mencicipinya, dari menunya banyak pilihan kulit martabaknya mulai dari red velvet, pandan, black (chocolate) dan jenis martabak tipis. serta martabak telor yang biasa kita jumpai di abang abang dekat rumah, saya belum ...

Makan Ala Penjara di Bong Kopitown

Image
Kali ini saya berencana menyambangi salah satu kafe tematik yang ada di utara jakarta, Bong Kopitown yang beralamat di Jalan Boulevard Raya Ruko Blok PD 1 No.5-6, Kelapa Gading, persis didepan Happy Puppy Karaoke. Konsep yang ditawarkan oleh kafe ini terbilang unik, dimana kita akan dibawa ke era penjara Hongkong era 60-an , dengan menu menunya khas menu peranakan cina medan dan singkawang Menu Bong Kopitown Berbentuk Koran Pegawainya memakai pakaian ala penjara, dengan sipir-sipir berjaga di meja kasir, sedangkan para narapidana berseliweran dari meja satu ke meja lain. Menuju ruangan non-smoking ,di lantai 2, sel-sel sangat nyata. Begitu duduk, narapidana berpakaian seragam setengah garis-garis menghampiri lalu menyodorkan koran 'Old Town Post' yang ternyata berisi menu dan cerita berdirinya Bong Kopi Town. Sepuluh menit kemudian, makanan pun tersaji dengan peralatan makanan yang didominasi aluminium, khas penjara.   Saat saya kesini, pengunjung tidak ...

Pengalaman Menjadi Teller Bank

Pekerjaan kedua setelah saya memutuskan untuk berhenti dari posisi sebagai reporter online pada akhir 2014 cukup absurd, kali pertama saya memutuskan untuk behenti, saya tidak berfikir untuk menjadi seorang frontliner bank, di benak saya yang ingin saya lakukan adalah berhenti menjadi pekerja lapangan dan duduk manis dibelakang meja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, sounds good, I CAN GET A NORMAL LIFE!! ok, back to topic, bagaimana awalnya saya bisa "terdampar menjadi teller sebuah bank. Bermula dari rekomendasi seorang sahabat yang menyampaikan kalau di banknya bekerja sedang membutuhkan beberapa orang untuk menjadi teller, maka melamarlah saya ke bank yang dimaksud, awalnya cukup pesimis juga, karena bank yang saya lamar bukanlah bank pemerintah baik mandiri, bni, bri atau sejenisnya, saya melamar di bank Panin, pikiran saya saat itu, ini bank segmented ke nasabah tiongkok peranakan, terlebih dengan wajah dan perawakan yang asli pribumi, apa iya mereka mau memperkerjakan sa...